Di sisi lain, impor non migas cenderung turun dipengaruhi oleh perlambatan aktivitas manufaktur Indonesia, yang terindikasi dari Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur yang melambat. Investasi non bangunan yang tumbuh moderat juga mempengaruhi perlambatan impor non migas.
"Sementara di sisi ekspor, volume ekspor non migas diperkirakan cenderung meningkat terindikasi dari peningkatan aktivitas manufaktur dari mitra dagang utama Indonesia seperti Uni Eropa, Jepang, Korea Selatan dan ditandai juga oleh peningkatan PMI manufaktur global," katanya.
Meski demikian, kinerja ekspor Indonesia juga turut dipengaruhi harga komodiras yang cenderung mixed. Di mana harga minyak kelapa sawit (CPO) secara rata-rata naik sekitar 9% mtm, namun harga batu bara cenderung turun sekitar 9% mtm sepanjang bulan lalu.
(Dani Jumadil Akhir)