JAKARTA - Pertamina Hulu Energi (PHE) mengeluarkan biaya mencapai USD10 juta untuk mengatasi kebocoran gas dan minyak di Pantai Utara Karawang, Jawa Barat. Hal itu dilakukan dengan menutup sumur YYA-1 Blok Offshore North West Java (ONWJ).
Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu menjelaskan, untuk mengatasi kebocoran gas dan minyak, maka tim PHE melakukan sumbatan (relief well) yang jaraknya 1,2 kilometer (km). Biaya yang dikeluarkan dalam proses tersebut diperkirakan mencapai USD10 juta.
Baca Juga: Pertamina Klaim Sudah Tutup Kebocoran Minyak Karawang
"Terkait biaya relief well itu sekitar USD7,5 juta sampai USD10 juta," kata Dharmawan ditemui di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Senin (23/9/2019).
Sumur Relief Well berhasil terkoneksikan dengan Sumur YYA -1 pada Sabtu 21 September 2019 pukul 10.30 WIB, lebih cepat dibandingkan estimasi jadwal waktu yang direncanakan pada akhir September 2019. Menurutnya, sukses mengkoneksikan antar sumur adalah sebuah tahapan penting dalam upaya mematikan sumur YYA-1.
“Dengan terkoneksinya dua sumur ini, maka saat ini kami dalam posisi telah dapat mengendalikan sumur YYA-1," ujar dia.
Baca Juga: Pertamina Beli 650 Ribu Minyak Exxon dari Blok Cepu
Selain mengeluarkan biaya untuk membuat sumur sumbatan, anak usaha Pertamina tersebut juga mengeluarkan biaya lain untuk penanganan tumpahan minyak dan kompensasi yang diberikan ke masyarakat terdampak.