JAKARTA - Bisnis di bidang properti masih menghadapi berbagai tantangan seperti backlog dan kapasitas penyediaan rumah, namun masih banyak potensi yang dapat dikembangkan untuk memperluas potensi bisnis.
Baca Juga: 4 Hal Wajib Dilakukan Sebelum Investasi Properti
Adapun tantangan sekaligus peluang di sektor properti yakni angka backlog yang masih cukup besar sekitar 11,4 juta rumah yang menunggu untuk segera diselesaikan.
"Penyelesaian backlog perumahan diharapkan bisa memiliki multiplier effect terhadap 136 subsektor industri yang berujung pada pertumbuhan PDB," kata Direktur Strategic Human Capital BTN Yossi Istanto dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Selasa (15/10/2019).
Baca Juga: Lagi Tren Co-Living, Prospek Menggiurkan bagi Investor Properti
Selain itu masih ada gap antara kebutuhan rumah baru yakni sekitar 800.000 unit per tahun dengan kapasitas bangun pengembang yang hanya 250.000-400.000 unit per tahun.
Yossi menambahkan dukungan pemerintah baik dari kementerian maupun regulator untuk mendorong sektor properti sangat besar. Tumbuhnya kelas menengah di Indonesia juga merupakan peluang karena mereka memiliki potensi ekonomi yang besar.
“Rasio Mortgage to GDP Indonesia baru 2,9%, berarti masih banyak ruang bisnis perumahan yang bisa dikembangkan,” papar Yossi.