JAKARTA - Kabinet Paripurna 24 Oktober 2019, menyampaikan bahwa hanya ada satu visi dan misi yaitu visi dan misi Presiden dan Wakil Presiden. Para Menteri diharapkan menjalankan visi dan misi sesuai dengan tupoksi masing.
Dengan mempertimbangkan amanah konstitusi dan visi misi Presiden/Wakil Presiden, maka prioritas Polugri 5 tahun ke depan merupakan kontinuitas dari pelaksanaan politik luar negeri 5 tahun ke belakang, ditambah beberapa penajaman di beberapa bagian. Penguatan antara lain dilakukan pada pelaksanaan diplomasi ekonomi.
Baca Juga: Presiden Jokowi: Angela Tanoesoedibjo Jago Promosi dan Berpengalaman
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, diplomasi ekonomi menjadi prioritas utama Kementerian Luar Negeri RI periode 2019-2024.
Beberapa langkah strategi dalam prioritas ini antara lain, pertama, kapitalisasi penguatan pasar domestik. Indonesia adalah pasar yang besar dengan lebih dari 260 juta jiwa.
"Hal yang harus diwaspadai adalah menjaga pasar domestik dari produk-produk yang masuk secara ilegal maupun dengan dumping atau disubsidi pihak asing," kata Retno dalam keterangan tertulisnya.
Baca Juga: Retno Marsudi, Srikandi Diplomasi Indonesia Kembali Dipercaya Sebagai Menteri Luar Negeri
Pertumbuhan ekonomi global yang rendah saat ini menunjukkan peningkatan pelanggaran-pelanggaran dimaksud yang harus makin diwaspadai.
Langkah kedua, penguatan pasar tradisional dan terobosan pasar non-tradisional. Diplomasi akan terus bekerja untuk memperkokoh kerja sama ekonomi yang strategis dan saling-menguntungkan dengan pasar tradisional Indonesia. Sementara itu, langkah terobosan juga akan dilakukan untuk menembus pasar non-tradisional lebih banyak lagi.