Hanya saja itu merupakan kebijakan dari masing-masing kepala negara. Sebab, itu merupakan tergantung kebutuhan tiap negara yang pastinya memiliki masalah berbeda-beda.
"Kalau layanan yang udah ada di Indonesia, bisa dibuka di negara lain dengan cepat. Tapi itu tergantung kepala negara mereka masing-masing. Karena belum tentu yang di Indonesia unik, di sana nggak. Intinya harus bisa memuaskan pelanggan. Lihat saja di Singapura, makanya fokusnya cuma transportasi," jelasnya.
(Feby Novalius)