JAKARTA - Tekad kuat Pemerintah menekan energi berbasis fosil dari tahun ke tahun mendorong masifnya peningkatan pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) yang ditargetkan baurannya akan mencapai 23% pada 2025.
Baca Juga: Gandeng Jerman, RI Kembangkan Listrik dari Energi Terbarukan di 1.000 Pulau
Kementerian ESDM pun memproyeksikan hingga lima tahun mendatang biaya investasi peningkatan pembangkit EBT mencapai USD36,95 miliar atau setara Rp516,6 triliun (kurs Rp14.000 per USD). Hal ini ditegaskan Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Sutijastoto.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi menyatakan, besaran biaya investasi tersebut dimaksudkan sebagai strategi memperluas pangsa pasar energi.
Baca Juga: Total Kapasitas EBT yang Dibangun PLN Capai 7.435 Mw hingga Oktober
"Nilai investasi tersebut bisa membantu meningkatkan pangsa pasar energi di tahun 2025," kata Agung seperti dilansir situs resmi Kementerian ESDM, Jakarta, Sabtu (7/12/2019).