"Dokumen atau SOP seperti Aedro Manual untuk 2 runway, kini direvisi menjadi 3 runway. Begitu juga dengan SOP lain yang kembali disusun ulang," kata Awaluddin.
Sementara itu, Direktur Utama AirNav Indonesia, Novie Riyanto, menyatakan bahwa beroperasinya runaway 3 ini dapat menambah kapasitas pergerakan pesawat. Dengan dua runaway yang sudah ada sebelumnya, Bandara Soetta dapat menampung hingga 81 pergerakan pesawat selama satu jam. Sekarang Bandara Soetta bisa menampung hingga 90 aktivitas penerbangan per-jam.
"Untuk tahap awal ini kami buka dan targetkan bisa sampai 90 aktivitas penerbangan baik landing dan take off. Nanti ke depannya bisa dimaksimalkan hingga 114 aktivitas penerbangan per jamnya," ujar Novie.
Novie juga menambahkan hingga saat ini, tercatat 1.100 aktivitas penerbangan pesawat bisa terjadi di Bandara Soekarno-Hatta per harinya. Namun, dengan dioperasikannya landasan pacu 3 itu dapat menaikkan aktivitas pesawat terbang hingga 1.400 penerbangan per hari.
Runaway ketiga Bandara Soekarno Hatta sendiri memiliki dimensi 3.000 kali 60 meter. Sementara, Runway 1 dan 2 memiliki dimensi yang sama yakni panjang 3.660 meter dan lebar 60 meter. Adapun konfigurasi jarak antar centerlines runway 1 dan 2 adalah 2.402 meter sedangkan untuk runway 2 dan 3 adalah 500 meter.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)