JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Desember 2019 mengalami inflasi sebesar 0,34% (month to month/mtm). Penyebab inflasi tertinggi terjadi pada komoditas bahan makanan.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, seluruh kelompok komoditas menyumbang inflasi kecuali pendidikan, rekreasi dan olahraga. Kelompok tersebut satu-satunya kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi 0,05%.
Baca juga: BI Perkirakan Inflasi Desember Terendah Dalam 5 Tahun Terakhir
"Dari komposisi per kelompok, inflasi tertinggi terjadi pada bahan makanan, kemudian yang kedua transportasi, komunikasi dan jasa keuangan," ujar dia dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (2/1/2020).
Dia menjelaskan untuk kelompok bahan makanan, mengalami inflasi sebesar 0,78% pada Desember 2019. Andilnya inflasi Desember 2019 sebesar 0,16%.
"Komoditas yang dominan memberikan andil sumbangan inflasi terhadap bahan makanan itu yang pertama adalah telur ayam ras sebesar 0,08%, bawang merah 0,07%, ikan segar 0,02% dan beberapa sayuran seperti beras, bayam, kacang panjang dan lain sebagainya masing-masing 0,01%," ungkap dia.
Kemudian, lanjut dia, ada beberapa komoditas yang dominan memberikan deflasi karena mengalami penurunan harga yakni cabai merah deflasi 0,06% cabai rawit 0,03% dan daging ayam ras 0,01%.
"Untuk kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,29% dan memberikan sumbangan kepada inflasi 0,05%. Komoditas yang dominan menyumbang inflasi dari kelompok ini adalah rokok kretek, rokok kretek filter dan rokok putih masing-masing 0,01%," kata dia.