JAKARTA - Pemegang saham telah memutuskan untuk merombak PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Perombakan manajemen ini tampaknya tidak tanggung-tanggung.
Jajaran direksi diubah total. Direktur yang masih menjabat hanya satu orang, yakni Fuad Rizal. Sementara lain direksi lainnnya disapu bersih. Kemudian, Jumlah direksi dari yang awalnya tujuh orang, kini menjadi delapan.
Berikut ini adalah nama-nama direksi baru dan lama Garuda Indonesia. Dalam direksi baru ini, ada posisi baru, yakni wakil direktur utama.
Baca juga: Profil Irfan Setiaputra, Direktur Utama Garuda Indonesia yang Baru
Direksi baru
1. Direktur Utama: Irfan Setiaputra
2. Wakil Direktur Utama: Dony Oskaria
3. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Fuad Rizal
4. Direktur Operasi: Tumpal Manumpak Hutapea
5. Direktur Human Capital: Aryaperwira Adileksana
6. Direktur Teknik: Rahmat Hanafi
7. Direktur Layanan, Pengembangan Usaha, dan IT: Ade R. Susardi
8. Direktur Niaga dan Kargo: M Rizal Pahlevi
Baca juga: Garuda Indonesia Tambah Posisi Wadirut dan Wakomut, untuk Apa?
Direksi lama
1. Direktur Utama I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra
2. Direktur Fuad Rizal
3. Direktur Muhammad Iqbal
4. Direktur Heri Akhyar
5. Direktur Pikri Ilham Kurniansyah
6. Direktur Bambang Adisurya Angkasa
7. Direktur Iwan Joeniarto
Baca juga: Irfan Setiaputra Dirut Garuda Indonesia, Triawan Munaf Komut
Susunan komisaris Garuda juga mengalami perubahan, kali ini ada posisi wakil komisaris utama.
Komisaris baru
1. Komisaris Utama: Triawan Munaf
2. Wakil Komisaris Utama: Chairal Tanjung
3. Komisaris Independen : Yenny Wahid
4. Komisaris Independen: Elisa Lumbantoruan
5. Komisaris : Peter Gontha
Komisaris lama
1. Komisaris utama Sahala Lumban Gaol
2. Komisaris Eddy Purwanto Poo
3. Komisaris Insmerda Lebang
4. Komisaris Chairal Tanjung
5. Komisaris Herbert Timbo P Siahaan
Sejumlah direksi Garuda Indonesia, termasuk dirut yang menjabat saat itu, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara terlibat kasus penyelundupan sepeda motor Harley Davidson. Sempat membuat geger dan selanjutnya direksi yang terlibat tersebut langsung dicopot.
(Fakhri Rezy)