NEW YORK - Dolar AS menguat terhadap rival utamanya di akhir perdagangan pada Jumat (24/1/2020) waktu setempat. Hal ini dikarenakan banyakan asupan dari data-data ekonomi AS.
Melansir Xinhua, Jakarta, Sabtu (25/1/2020), dolar terhadap sekeranjang mata uang naik 0,17% ke 97,859 pada akhir perdagangan.
Baca juga: Dolar AS Tekan Euro Usai Keputusan Suku Bunga Bank Sentral Eropa
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1029 dolar AS dari 1,1055 dolar pada sesi sebelumnya. Sementara itu, poundsterling Inggris turun menjadi 1,3078 dolar dari 1,3117 dolar pada sesi sebelumnya. Dolar Australia jatuh ke 0,6822 dolar AS dari 0,6841 dolar.
Dolar AS membeli 109,27 yen Jepang, lebih rendah dari 109,52 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9708 franc Swiss dari 0,9696 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3142 dolar Kanada dari 1,3128 dolar Kanada.
Baca juga: Dolar AS Stagnan Waspadai Wabah Virus Korona
IHS Markit Flash Indeks Pembelian Komposit A.S. Amerika Serikat mencatat 53,1 pada Januari, naik dari 52,7 pada Desember, menurut laporan oleh penyedia informasi global yang berbasis di London IHS Markit pada hari Jumat.
IMS Markit Flash A.S Services AS yang disesuaikan secara musiman mendaftarkan 53,2 pada Januari dari 52,8 pada Desember, sedangkan PMI Manufaktur Flash A.S merosot ke 51,7 pada Januari dari pembacaan Desember 52,4 pada Desember.
Baca juga: Dolar AS Melemah karena Optimisme Perekonomian Jepang
Euro memperpanjang kerugian pada hari Jumat. Bank Sentral Eropa pada hari Kamis memutuskan untuk membiarkan suku bunga utama untuk kawasan euro tidak berubah dan untuk memulai tinjauan strategi kebijakan moneternya.
(Fakhri Rezy)