JAKARTA - Pabrik mobil Tesla yang baru dibuka bulan ini di Shanghai akan diberhentikan sementara. Hal ini dikarenakan wabah virus korona yang meluas di beberapa wilayah China.
Pembuat mobil listrik Silicon Valley yang dipimpin oleh Elon Musk mengatakan, produksi mobil sedan Model 3 telah berhenti untuk saat ini karena perintah dari pemerintah. Penutupan ini dilakukan selama kurang dari dua minggu, menurut CFO Zach Kirkhorn.
"Perusahaan ini sedang memahami dampak sementara yang akan dialaminya akibat wabah virus korona," kata Kirkhorn yang dilansir dari Forbes pada Jumat (31/1/2020).
Baca Juga: 10 Saham yang Terimbas Wabah Virus Korona
Seperti diketahui, pendapatan Tesla pada kuartal keempat senilai USD105 juta setara Rp1,43 triliun (kurs Rp13.652 per USD) dengan hasil yang sedikit di atas ekspektasi konsensus.
“Kami mengharapkan penundaan satu hingga satu setengah minggu dalam pembuatan Model 3 yang dibangun di Shanghai karena penutupan pabrik yang disyaratkan pemerintah. Ini mungkin sedikit mempengaruhi profitabilitas untuk kuartal (pertama), tetapi terbatas karena kontribusi laba dari Model 3 (dari) Shanghai masih dalam tahap awal," ujarnya.
Baca Juga: Tak Pernah Kunjungi China, Sopir Bus di Jepang Terinfeksi Virus Korona
Sebagai pasar mobil dan EV terbesar di dunia, China telah menjadi target Tesla sejak mulai membangun mobil sedan Model S pada 2012. Perusahaan mengatakan dalam hasil kuartal keempatnya bahwa selain penghentian kerja singkat, rencana untuk meningkatkan produksi China akan 'seperti yang diharapkan'.
"Dalam jangka pendek, pembuat kendaraan asing, terutama mereka yang memiliki usaha bersama di Wuhan, akan mempertimbangkan menarik staf asing mereka dari operasi Cina," kata Editor Otomotif GlobalData David Leggett.