4. Kondisi Terkini Jiwasraya
Erick Thohir mengungkapkan kondisi terkini PT Asuransi Jiwasraya, dalam rapat dengar pendapat bersama Panitia Kerja (Panja) Komisi VI.
Erick Thohir menyebut, kondisi Asuransi Jiwasraya saat ini sangat sakit dan kesulitan. Perseroan itu memiliki kewajiban pembayaran klaim kepada pemegang polis sebesar Rp16 triliun dan juga memiliki kekurangan solvabilitas sebesar Rp28 triliun.
"Kondisi Jiwasraya saat ini tentu sangat sakit dan kesulitan, yang memiliki kewajiban pembayaran klaim kepada pemegang polis sebesar Rp16 triliun dan saat ini Jiwasraya memiliki kekurangan solvabilitas sebesar Rp28 triliun," ujar dia.
5. Manajemen Jiwasraya Abaikan Prinsip Tata Kelola yang Baik
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut, manajemen PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang lama telah mengabaikan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate government/GCG).
Hal ini disampaikan Erick saat rapat dengar pendapat umum (RDPU) terkait kasus asuransi yang digelar Panitia Kerja (Panja), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Gedung DPR RI Jakarta.
"Manajemen Jiwasraya yang sebelumnya itu tidak menggunakan prinsip kehati-hatian dalam mengelola investasi,” kata Erick.
6. 5 Saham Terkait Jiwasraya Disuspensi
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku regulator pasar modal di Indonesia menghentikan sementara perdagangan (suspensi) 5 saham yang terkait dengan Jiwasraya. Hal ini dilakukan dalam menjaga perdagangan efek yang teratur, wajar dan efisien.
Memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan efek PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP), PT Eureka Prima Jakarta Tbk (LCGP), PT Hanson Internasional Tbk (MYRX), PT SMR Utama Tbk (SMRU) dan Trada Alam Minera Tbk (TRAM).
(Feby Novalius)