Virus Korona Ditaksir Rugikan Ekonomi China Rp850,3 Triliun

Hairunnisa, Jurnalis
Senin 03 Februari 2020 13:46 WIB
Yuan China (Foto: CNBC)
Share :

JAKARTA - China mungkin harus segera memotong pajak, meningkatkan pengeluaran dan memangkas suku bunga untuk mencegah kerapuhan ekonomi negaranya akibat wabah virus korona atau Novel Coronavirus (2019-nCoV) Conovarius.

Walaupun dampak ekonomi dari virus ini belum dapat ditentukan tetapi salah satu media pemerintah dan beberapa ekonom mengatakan, tingkat pertumbuhan China dapat turun dua poin persentase di kuartal tahun ini karena virus korona yang telah membuat sebagian besar ekonomi di negara ini terhenti. Penurunan pada skala itu bisa berarti bisa kehilangan setara USD62 miliar atau Rp850,3 triliun (dalam kurs Rp13.715).

Baca Juga: Ada Virus Korona, Bagaimana China Bisa Selamatkan Perekonomiannya?

China tidak sanggup melakukan pukulan seperti itu. Pertumbuhan tahun lalu sudah menjadi negara terlemah dalam hampir tiga dasawarsa, karena China bersaing dengan meningkatnya utang dan dampak dari perang dagangnya dengan Amerika Serikat.

Hal ini membuat China tidak sanggup menerima keadaan. Pada tahun lalu saja, pertumbuhan negara tirai bambu ini sudah menjadi negara terlemah dalam tiga dasarwarsa, karena bersaing dengan meningkatnya utang dan dampak perang dagang dengan Amerika Serikat.

Baca Juga: Virus Korona Bikin Was-Was, OPEC Rapatkan Barisan Bahas Harga Minyak

Coronavirus, yang pertama kali muncul di pusat kota Wuhan ini, telah menewaskan lebih dari 200 orang dan menginfeksi lebih banyak orang daripada wabah SARS pada tahun 2003 lalu. Sejauh ini, pemerintah telah mengambil beberapa langkah untuk membantu bisnis yang paling berpengaruh.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya