JAKARTA – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menjelaskan, wabah virus korona akan berdampak pada perdagangan Indonesia ke China. Menurutnya, pada ekspor dan impor dengan China juga dinilai akan mengalami perubahan jika dibandingkan dengan realisasi di bulan-bulan sebelum terjadinya wabah virus korona.
Namun, dia belum dapat memastikan seberapa besar pengaruhnya lantaran masih perlu melakukan penghitungan.
Baca Juga: Kemendag Stop Sementara Impor China, Barangnya Apa Saja?
Berdasarkan data BPS, impor non migas asal China mencapai USD4,1 miliar di Juli 2019. Impor tersebut mengalami peningkatan tertinggi sebesar USD1,5 miliar atau setara Rp21 triliun (kurs Rp14.300 per USD) dibandingkan Juni 2019 yang sebesar USD0,26 miliar.
Berikut adalah fakta-fakta impor barang China ke RI:
Baca Juga: Selain Virus Korona, Ini Masalah yang Akan 'Memukul' Ekonomi China
1.Impor buah hingga ponsel
Kepala BPS Suhariyanto menyatakan, utamanya barang impor dari China adalah komputer (PC) dan laptop.
"Jenis barangnya hampir sama dengan bulan sebelumnya, buah pir, mobile phone tanpa baterai, dan utamanya PC sama laptop," ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta, Kamis (15/8/2019).