JAKARTA - Menteri Keuangan era Presiden Soeharto JB Sumarlin tutup usia hari ini. Bahkan JB Sumarlin menjadi Menteri Keuangan terbaik pertama di Indonesia.
Selama menjalani masa jabatannya sebagai bendahara negara sekaligus arsitek ekonomi Indonesia kala itu, JB Sumarlin menghadapi sejumlah tantangan. Selain maraknya pungli, pria lulusan Universitas Indonesia itu juga harus menghadapi kasus besar di mana kondisi di mana negara nyaris bangkrut lantaran krisis keuangan yang dihadapi PT Pertamina.
Baca Juga: JB Sumarlin Pernah Menyamar demi Brantas Pungli Pajak dan Uang Pensiunan
JB Sumarlin terus berkoodinasi dengan Presiden Soeharto secara intens agar persoalan dapat tertangani dengan baik. "Pak Harto juga tetap tenang di saat menghadapi sejumlah kesulitan dan masalah besar. Salah satu kasus yang hampir membangkrutkan negara adalah krisis keuangan Pertamina pada 1975,'' ujar JB Sumarlin, seperti dikutip dari buku "Pak Harto: The Untold Stories" terbitan Gramedia Pustaka Utama, karya Mahpudi, Kamis (6/2/2020).
Bersama beberapa menteri, dia ditugasi menyelesaikan beban-beban Pertamina. Setelah penyelidikan dan pengumpulan data, ketika dirinya berniat melapor, ada informasi bahwa Presiden Soeharto hendak ke luar negeri dalam waktu lama. Dia pun nekat berangkat ke kediaman Pak Harto.
Baca Juga: JB Sumarlin Wafat, Arsitek Ekonomi Indonesia yang Sempat Dituding Mafia Berkeley
"Sesampainya saya di sana ketika itu baru pukul 07.00 dan beliau sudah hendak berangkat ke Bandara Halim Perdanakusuma. Rupanya Pak Harto memang menantikan laporan itu sehingga beliau mengajak saya ikut semobil dengannya. Tiba di bandara, pengawal yang membukakan pintu mobil Pak Harto terperangah karena yang keluar malah salah satu menterinya," ujarnya.