JAKARTA – Indeks dolar AS menguat pada akhir perdagangan 10 Februari 2020. Kurs dolar perkasa karena investor mengharapkan ekonomi AS tetap tangguh terhadap penyebaran virus corona di seluruh dunia. Keyakinan investor ditopang dengan data ekonomi AS.
Baca Juga: Dolar AS Hajar Yen Jepang hingga Franc Swiss
Pelaku pasar lebih positif menilai risiko di tengah isyarat bahwa penyebaran virus corona bisa melambat. Beberapa industri besar juga telah melanjutkan operasionalnya di China.
Melansir Reuters, Selasa (11/2/2020), Dolar Australia naik 0,3% menjadi USD0,6689 per dolar AS, menarik diri dari level terendah dalam satu dekade. Yuan Tiongkok juga naik 0,3% menjadi 6,9893 per dolar AS. Namun Dolar AS lebih kuat terhadap mata uang utama lainnya.
Baca Juga: Dolar AS Menguat di Tengah Kabar Pengembangan Vaksin Virus Korona
Analis mata uang di MUFG Lee Hardman, mengatakan keengganan The Fed untuk mengetatkan kebijakan akan membantu mengurangi potensi kenaikan imbal hasil AS dan dolar AS.
"Kami telah melihat berita utama yang positif tentang beberapa perusahaan besar yang melaporkan bahwa mereka akan memulai kembali dan membuka kembali fasilitas di China," kata Kepala strategi FX di Westpac di Sydney Richard Franulovich.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)