Budi menambahkan, untuk menghadapi persaingan ketat pada dompet digital ini membutuhkan inovasi. Selain itu, dirinya juga akan melakukan promosi meskipun sifatnya segmented.
"Kita akan selalu fokus pada inovasi dan promosi yang segmented. Gimana caranya kita berusaha memenuhi kebutuhan pengguna kita," ucapnya.
Sementara itu, berdasarkan penelitian, ada sekitar 68% dari generasi muda atau milenial yang menggunakan aplikasi dompet digital. Bahkan, rata-rata nilai top up setiap minggunya mencapai Rp140.663.
Dari angka tersebut, sebagian besar dari mereka menggunakan aplikasi dompet digital Pertama kali untuk pembayaran jasa transportasi online dengan presentase 40%. Sedangkan untuk pesan antar makanan mencapai 32%.
Research Director Costumer Experience IPSOS Indonesia Olivia Samosir mengatakan, ada sekitar 71% generasi muda yang termotivasi untuk menggunakan aplikasi dompet digital pertama kalinya karena adanya promo. Namun seiring berjalannya waktu, pola perilaku pengguna kini mulai bergeser.
Ada 68% pengguna menggunakan aplikasi dompet digital karena kenyamanan. Sedangkan 23 karena faktor promosi dan 9% sisanya karena faktor keamanan.
"Penelitian ini unik karena pertama kalinya kami menanyakan ke konsumen generasi muda tentang kesediaan mereka untuk tetap menggunakan GoPay meskipun tidak ada promo. Kategori konsumen ini bisa disebut sebagai pengguna organik," ujarnya.
Menurut Olivia, pihaknya juga menemukan loyalitas konsumen untuk tetap menggunakan dompet digital tanpa promo tergantung pada kualitas layanan. Semakin baik layanan, maka kesetiaan pengguna meskipun tanpa promo akan semakin tinggi.
"Hasil penelitian mengatakan GoPay mempunyai pengguna organik tertinggi karena konsumen menilai GoPay paling unggul dalam aspek keamanan dengan 76%, kepraktisan 77%, inovasi 72%, layanan pelanggan 73% serta dapat diterima di mana mana 76%," jelasnya.
Sebagai informasi, di Indonesia ada 4 aplikasi dompet digital yang paling diminati masyarakat khussnya generasi milenial. Keempat aplikasi dompet digital tersebut yakni GoPay, Ovo, Dana dan LinkAja.
(Feby Novalius)