Persaingan Industri Dompet Digital Semakin Ketat dengan Masuknya WeChat Pay hingga Alipay

Giri Hartomo, Jurnalis
Rabu 12 Februari 2020 20:17 WIB
Belanja Online. (Foto: Okezone.com/Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Persaingan aplikasi dompet digital semakin ketat. Menyusul masuknya beberapa aplikasi dompet digital asing seperti WeChat Pay hingga Alipay.

Business Development Advisor Bursa Efek Indonesia (BEI) Poltak Hotradero mengatakan, para perusahaan aplikasi dompet digital harus mulai menghentikan pola bakar uang untuk menarik pelanggan atau pengguna. Justru yang harus ditonjolkan bagaimana memiliki pola pikir dari grow at all cost menuju pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Baca Juga: Pemutusan Jaringan Internet, Ekonomi Global Catat Kerugian Rp110,4 Triliun

"Ini saatnya bagi para penyelenggara dompet digital untuk beralih dari pola pikir grow at all cost menuju pertumbuhan yang berkelanjutan jika mereka terus ingin hadir untuk melayani konsumen," ujarnya, dalam sebuah diskusi di, JW Marriot Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (12/2/2020).

Menurut Poltak, jika terus menerus praktik bakar uang yang dilakukan justru berdampak buruk bagi keuangan perusahaan. Tak hanya itu, hal tersebut juga bisa berdampak kurang baik pada pola perilaku masyarakat.

Baca Juga: Transaksi Ekonomi Digital RI Diprediksi Tembus Rp551 Triliun Tahun Ini

"Praktek bakar uang memakan biaya biaya yang tinggi dan dapat menghasilkan distorsi atas gambaran konsumsi masyarakat yang sesungguhnya," ucapnya.

Sementara itu, Managing Director GoPay Budi Gandasoebrata mengatakan promosi bukan menjadi strategi utama bagi pihaknya untuk menggaet pengguna. Karena menurutnya, loyalitas sesungguhnya bukan berasal dari promo yang diberikan.

"Sejak awal berdiri, promosi bukan strategi utama GoPay untuk mendapatkan dan mempertahankan konsumen karena kami menilai bahwa promosi saja tidak cukup untuk menciptakan loyalitas,"ucapnya.

Budi menambahkan, untuk menghadapi persaingan ketat pada dompet digital ini membutuhkan inovasi. Selain itu, dirinya juga akan melakukan promosi meskipun sifatnya segmented.

"Kita akan selalu fokus pada inovasi dan promosi yang segmented. Gimana caranya kita berusaha memenuhi kebutuhan pengguna kita," ucapnya.

Sementara itu, berdasarkan penelitian, ada sekitar 68% dari generasi muda atau milenial yang menggunakan aplikasi dompet digital. Bahkan, rata-rata nilai top up setiap minggunya mencapai Rp140.663.

Dari angka tersebut, sebagian besar dari mereka menggunakan aplikasi dompet digital Pertama kali untuk pembayaran jasa transportasi online dengan presentase 40%. Sedangkan untuk pesan antar makanan mencapai 32%.

Research Director Costumer Experience IPSOS Indonesia Olivia Samosir mengatakan, ada sekitar 71% generasi muda yang termotivasi untuk menggunakan aplikasi dompet digital pertama kalinya karena adanya promo. Namun seiring berjalannya waktu, pola perilaku pengguna kini mulai bergeser.

Ada 68% pengguna menggunakan aplikasi dompet digital karena kenyamanan. Sedangkan 23 karena faktor promosi dan 9% sisanya karena faktor keamanan.

"Penelitian ini unik karena pertama kalinya kami menanyakan ke konsumen generasi muda tentang kesediaan mereka untuk tetap menggunakan GoPay meskipun tidak ada promo. Kategori konsumen ini bisa disebut sebagai pengguna organik," ujarnya.

Menurut Olivia, pihaknya juga menemukan loyalitas konsumen untuk tetap menggunakan dompet digital tanpa promo tergantung pada kualitas layanan. Semakin baik layanan, maka kesetiaan pengguna meskipun tanpa promo akan semakin tinggi.

"Hasil penelitian mengatakan GoPay mempunyai pengguna organik tertinggi karena konsumen menilai GoPay paling unggul dalam aspek keamanan dengan 76%, kepraktisan 77%, inovasi 72%, layanan pelanggan 73% serta dapat diterima di mana mana 76%," jelasnya.

Sebagai informasi, di Indonesia ada 4 aplikasi dompet digital yang paling diminati masyarakat khussnya generasi milenial. Keempat aplikasi dompet digital tersebut yakni GoPay, Ovo, Dana dan LinkAja.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya