"Ketidakpastian perang dagang AS China dan efek Brexit membuat laju ekspor ke negara tujuan utama melambat," ucapnya.
Baca Juga: Menko Luhut Ungkap Upaya RI Tekan Defisit Neraca Perdagangan di Depan Bos IMF
Sementara dari sisi impor, meskipun terjadi gangguan distribusi secara global akibat virus corona diperkirakan impor migas masih cukup tinggi. Meskipun jika dibandingkan dengan tahun 2019 memang relatif lebih kecil.
"Defisit memang menurun namun penurunan ini bukan kabar baik, justru mengindikasikan adanya pelambatan motor ekonomi Indonesia dan global," ucapnya.
(Feby Novalius)