Dari rencana 5 tahun tersebut, porsi investasi migas yang paling besar yaitu USD117 miliar, disusul investasi ketenagalistrikan sekitar USD39 miliar, mineral dan batubara sebesar USD22 miliar dan energi terbarukan sekitar USD20 miliar.
"Dalam 5 tahun ke depan, porsi investasi migas paling besar sekitar USD117 miliar atau 59% dari total investasi ESDM. Upaya meningkatkan produksi migas terus dilakukan dengan teknologi baru, penyempurnaan regulasi, percepatan berbagai proses perizinan dan administrasi serta keterbukaan data migas. Lapangan migas yang sedang dikembangkan akan dipercepat," ungkap Ego Syahrial.
Penggunaan teknologi migas tingkat lanjut atau Enhanced Oil Recovery (EOR) lainnya terus didorong. "Terkait EOR, ini sedang dikaji kelayakan ekonomi dan teknisnya, terus dilakukan untuk upaya peningkatan produksi jangka menengah. Yang paling konkrit, kita pasti akan lelang blok migas tahap I tahun 2020 ini. Sekarang masih kita persiapkan dulu. Mohon ditunggu, akan kita buka dalam waktu dekat, sebentar lagi. Kami tegaskan, bahwak sektor ESDM akan full effort and full speed untuk menciptkan iklim investasi dan lapangan kerja yang makin positif. Seiring dengan semangat RUU Cipta Kerja untuk mencapai pertumbuhan, pemerataan, ketahanan dan daya saing ekonomi," ungkap Ego.
(Dani Jumadil Akhir)