"Saya baru baca di media saya belum tau apa alasannya. Karena menurut saya jangan menganggap sesuatu yang prestisius itu kemudian itu semuanya bagus. Kita harus cek dulu kami lagi cek dulu," ucapnya.
Sebagai informasi sebelumnya, Perwakilan Perdagangan AS (USTR) mencoret Indonesia dari daftar negara berkembang dan memasukkan ke negara maju, yang disampaikan pada Senin (10/2/020) lalu.
Selain Indonesia, terdapat sejumlah negara yang juga dihapus AS dari daftar negara-negara berkembang, di antaranya Argentina, Brasil, China, Hong Kong, India, Malaysia, Singapura, Afrika Selatan, Korea Selatan, Thailand, Ukraina, hingga Vietnam.
(Fakhri Rezy)