Memang menurut Bahlil, dicoretnya Indonesia dari negara berkembang memang memiliki dampak positif dan negatif. Oleh karena itu, perlu kajian terlebih dahulu untuk menentukan langkah selanjutnya yang kan diambil oleh pemerintah.
Baca juga: Antisipasi Dampak Virus Korona ke Ekonomi RI, Sri Mulyani Siapkan Terobosan Kebijakan Fiskal
"Kalau menurut saya, ini pasti ada plus minusnya. Nah plus minus ini jangan dulu kita bangga dengan dia mengeluarkan Indonesia dari negara negara berkembang menjadi negara maju," ucapnya.
Menurut Bahlil dirinya juga belum mengetahui pasti mengapa Indonesia dianggap oleh Amerika Serikat sebagai negara maju. Sebab bisa saja ada maksud-maksud tertentu dari Amerik Serikat mencoret beberapa negara dari daftar negara berkembang.