JAKARTA - Bank Indonesia mengaku terus melakukan berbagai upaya untuk menstabilkan nilai tukar rupiah. Tak tanggung-tanggung pihaknya langsung melakukan tripple intervensi demi menstabilkan nilai tukar rupiah.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, intervensi pertama adalah dengan melakukan penjualan valas demi stabilnya nilai tukar Rupiah. Lalu yang kedua adalah dengan melakukan intervensi pasar Domestic non-delevery forward (DNDF).
Baca juga: Rupiah Anjlok ke Rp14.317/USD Jelang Akhir Pekan
"Sekali lagi kami menegaskan BI akan terus berada di pasar stabilkan nilai tukar rupiah untuk obligasi pemerintah. Kita melakukan triple intervensi, satu di spot menjual valas untuk kendalikan nilai tukar rupiah. Kita juga intervensi melalui DNDF dan kita intervensi melalui pembelian SBN yang dilepas investor asing," ujarnya di komplek Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (28/2/2020).
Selain itu lanjut Perry, Bank Indonesia juga melakukan pembelian surat berharga negara (SBN) yang dijual oleh investor asing. Hingga saat ini, pihaknya sudah mengeluarkan uang Rp100 triliun untuk membeli SBN yang dijual oleh investor asing.