Baca juga: Rupiah Anjlok ke Rp14.290/USD, Ikuti Kejatuhan IHSG
"Yang sudah kita beli, tahun ini secara keseluruhan kita beli sampai 27 Februari Rp100 triliun kita beli dari pasar sekunder," kata Perry.
Dari jumlah tersebut lanjut Perry, Rp78 triliun diantaranya sudah dibeli sejak akhir Januari. Aksi intervensi tersebut dilakukan sejak virus Korona muncul pertama kali di Wuhan China.
"Dari Rp100 triliun kurang lebih Rp78 triliun kami beli sejak Januari sejak merebaknya virus Korona. Memang yield SBN 10 tahun meningkat dari 6,56% sebelum Korona jadi 6,95% untuk yield SBN 10 tahun," kata Perry.