NEW YORK - Harga minyak anjlok lima hari berturut-turut pada perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB) ke level terendah dalam lebih dari satu tahun imbas virus korona.
Menurut laporan, kasus baru virus korona di luar China menyebar dengan cepat yang memicu kekhawatiran investor bahwa virus korona dapat memperlambat ekonomi global.
Melansir Reuters, Jakarta, Jumat (28/2/2020), harga minyak mentah brent turun USD1,25 atau 2,3%, menjadi USD52,18 per barel. Sementara harga minyak West Texas Intermediate (WTI) AS merosot USD1,64 atau 3,4%, menjadi USD47,09.
Baca Juga: Virus Korona Menyebar, Harga Minyak Jatuh ke Level Terendah Setahun Terakhir
Awal pekan ini, untuk pertama kalinya sejak mewabahnya virus korona di China, jumlah korban yang terinfeksi virus korona lebih banyak terjadi di luar China.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa tidak ada negara yang boleh membuat kesalahan dengan berasumsi bahwa bisa menghindari virus, karena pemerintah dari Iran ke Australia berlomba untuk menahan penyebaran epidemi.
"Minyak dalam terjun bebas karena besarnya upaya karantina global akan memberikan penghancuran permintaan parah untuk beberapa kuartal berikutnya," kata analis pasar senior di OANDA di New York Edward Moya.
Baca Juga: Virus Korona Menyebar Cepat, Wall Street Anjlok 6 Hari Berturut-turut
Sekitar 1 juta kontrak minyak berjangka mentah AS berpindah tangan pada hari Kamis, hari tersibuk perdagangan sejak awal Januari. Benchmark telah turun hampir 14% dalam lima hari terakhir perdagangan.
(Dani Jumadil Akhir)