12 Fakta Menarik AS 'Nobatkan' RI Jadi Negara Maju

Vania Halim, Jurnalis
Sabtu 29 Februari 2020 06:14 WIB
Ilustrasi: Foto Shutterstock
Share :

6. Keluarnya Indonesia dari Negara Berkembang Berpengaruh pada RPJMN

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa buka suara terkait dicoretnya Indonesia dari negara berkembang oleh Amerika Serikat (AS). Sebab dikeluarkannya Indonesia dari daftar negara berkembang akan berpengaruh pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Menurut Suharso, dikeluarkannya Indonesia dari negara berkembang maka akan mengubah arah kebijakan pemerintah. Sebab menurutnya, akan ada beberapa fasilitas yang akan dicabut oleh Amerika Serikat (AS).

"Pasti lah berdampak kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian PPN, Jakarta, Senin (24/2/2020).

7. Fasilitas Pinjaman Tidak Terlalu Mahal

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa menyebutkan salah satu yang berdampak pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) adalah fasilitas pinjaman yang tidak terlalu murah. Meskipun memang fasilitas pinjamannya masih berada di tengah-tengah namun menurutnya tetap saja lebih rendah dibandingkan ketika Indonesia masih berstatus sebagai negara berkembang.

"Tapi tidak terlalu mahal, karena kita masih di tengah," ucap Suharso.

Selain itu, Indonesia nantinya tidak lagi mendapat keistimewaan terkait dengan pelaksanaan perjanjian kerja sama. Pasalnya, Indonesia akan diperlakukan layaknya negara maju oleh AS yang tidak membutuhkan perjanjian kerjasama.

 

8. Tahap Awal Jadi Negara Maju

 

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa memiliki permintaan khusus jika memang Indonesia harus dikeluarkan dari daftar negara berkembang oleh Amerika Serikat. Salah satunya adalah dengan meminta Amerika Serikat mempertahankan fasilitas ekonomi yang diberikan kepada Indonesia.

Menurut Suharso, saat ini Indonesia masih berada dalam fase awal untuk menjadi negara maju. Artinya, Indonesia masih membutuhkan beberapa fasilitas agar bisa sustain di posisi negara maju.

"Ya enggak lah kalau naik kelas baru saja mentas mestinya tidak bisa ditinggal semerta-merta seperti itu," ujar Suharso saat ditemui di Kantor Kementerian Bappenas, Jakarta, Senin (24/2/2020).

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya