JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut belum akan melakukan protokol krisis untuk mengantisipasi dampak ekonomi virus Korona. Meskipun pagi tadi Presiden Joko Widodo sudah mengumumkan ada dua warga negara Indonesia (WNI) yang terkena virus Korona.
Imbasnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan kurs Rupiah pun pada hari ini mengalami pelemahan lumayan signifikan.
Walau begitu, menurut Sri Mulyani, saat ini kondisi ekonomi Indonesia masih normal. Meskipun pasar keuangan dan pasar modal sudah mulai menunjukkan pelemahan.
Baca juga: IHSG Anjlok, Bos OJK: Tenang Saja, Kita Sudah Punya Protokolnya
"Kita belum ada protokol krisis untuk adanya dia warga yang terinfeksi karena saya melihat kondisi ekonomi kita masih normal," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (3/3/2020).
Menurut Sri Mulyani, pemerintah akan tetap memantau perkembangan dari dampak wabah virus Korona pada ekonomi. Misalnya dengan melakukan koordinasi antara Bank Indonesia dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjaga fundamental ekonomi.
"BI dan OJK kita terus berkoordinasi lalu BI menurunkan Giro Wajib Minum (GMW) kita akan memberikan ruang yang lebih agar industri menjadi survive," kata Sri Mulyani.