"Kami melihat dampak dari lockdown di China" ujar Ben May Direktur Penelitian Makro Global di Oxfprd Economics.
Baca juga: Waspada Virus Korona, Usai Pegang Uang Kertas Jangan Sentuh Wajah
Sementara kondisi keuangan telah memburuk dalam beberapa hari terakhir, membuat penjual kesulitan menentukan harga karena pasar mengalami volatilitas yang ekstrem. Saham AS sekarang turun 27% dari rekor tertinggi mereka.
"Perkembangan yang paling mengkhawatirkan sekarang tampaknya berada pada risiko yang jauh lebih tinggi dari pasar keuangan yang menjadi penguat dari dinamika yang merugikan," tutur Wilcox.
Federal Reserve AS mengambil tindak darurat untuk mengurangi dampak dari virus corona dengan memotong suku bunga acuan mendekati nol.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)