JAKARTA - Virus Corona atau Covid-19 membuat seluruh perekonomian negara menjadi terpuruk, tak terutama Indonesia. Bahkan, bisa jadi Indonesia akan mengalami krisis kembali.
Ekonom Indef Bhima Yudhistira menilai bahwa ekonomi 2020 bisa lebih buruk dibandingkan 2008. Hal ini dikarenakan amunisi Bank Sentral yaitu Bank Indonesia makin terbatas.
Baca juga: Virus Corona Ungkit Trauma Krisis 1998 dan 2008, Ini Kondisi Ekonomi 2020 Sebenarnya
"Saya tidak mau menutup-nutupi lagi, bahwa amunisi bank sentral untuk meredam pelemahan Rupiah makin terbatas," katanya kepada Okezone, Jakarta, Sabtu (21/3/2020).
Dirinya mengatakan, hal ini bisa terlihat dari rasio cadangan devisa Indonesia yang kecil dibandingkan negara lainnya. Perbandingan cadangan devisa terhadap PDB Indonesia menurut data CEIC per 2019 adalah 10,9% dan trennya terus alami penurunan.
Baca juga: Tekan Dampak Corona, Kartu Prakerja Mulai Berlaku di Bali hingga Manado
Sementara itu, lanjutnya, rasio cadangan devisa terhadap PDB Malaysia 27,2%, Thailand 39,4%, dan Filipina 21,7%. Artinya dibandingkan negara lain di Asean, Indonesia paling kecil amunisi Bank sentral untuk menjaga stabilitas kurs Rupiah.
"Saya sarankan kepada seluruh pengusaha baik pengusaha menengah-besar maupun UMKM untuk bersiap menghadapi situasi yang terburuk. Pelemahan kurs Rupiah akan berjalan, dan tidak menutup kemungkinan krisis terjadi sebelum semester I berakhir," katanya.
Dengan krisis ekonomi, lanjut Bhima perusahaan harus lakukan langkah-langkah penghematan anggaran, mulai mengurangi ketergantungan pembiayaan valas, serta merubah strategi ekspansi menjadi lebih berhati-hati.
Baca juga: Pembangunan Fasilitas Karantina Virus Corona di Batam Baru 32%
Sebelumnya, Rupiah Terabas Rp16.200/USD terburuk sepanjang 2020, berikut pergerakannya:
3/3/2020 Rp14.222/USD
4/3/2020 Rp14.171/USD
5/3/2020 Rp14.168/USD
6/3/2020 Rp14.267/USD
9/3/2020 Rp14.342/USD
10/3/2020 Rp14.411/USD
11/3/2020 Rp14.323/USD
12/3/2020 Rp14.490/USD
13/3/2020 Rp14.815/USD
16/3/2020 Rp14.818/USD
17/3/2020 Rp15.083/USD
18/3/2020 Rp15.223/USD
19/3/2020 Rp15.712/USD
20/3/2020 Rp16.273/USD.
(Fakhri Rezy)