JAKARTA - Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan, dan Informasi (Balitfo), Kemendesa PDTT telah melakukan survei kepada 3.931 kepala desa di 53.808 desa terkait kegiatan mudik lebaran 2020 di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.
Kepala Pusat Data dan Informasi Kemendes PDTT Ivanovich Agusta menyebut hasil survei menunjukan sebanyak 89,75% kepala desa menolak kegiatan mudik. Sedangkan sisanya setuju dengan kegiatan tersebut.
Baca Juga: Mendagri Imbau Masyarakat Tunda Mudik Lebaran Tahun Ini
"Para kepala desa ini, menjadikan faktor kesehatan sebagai alasan utama menolak kegiatan mudik Lebaran tahun 2020. Di mana dengan tidak mudik, maka rantai penyebaran Covid-19 bisa dihentikan," ujar dia, Selasa (14/4/2020).
Kemudian, lanjut dia, alasan lain menolak kegiatan mudik yakni dari aspek sosial, ekonomi, dan keamanan.
Baca Juga: Pandemi Covid-19, Larangan Mudik Diterapkan dalam 3 Skenario Kebijakan Lebaran
"Jadi, sebagian besar kepala desa minta perantau tak mudik. Dan kesehatan harus menjadi argumen utama" ungkap dia.
Dari hasil survei tersebut, dia berharapk menjadi bahan pertimbangan bagi masyarakat perantau dalam memutuskan tradisi mudik Lebaran yang sudah berjalan setiap tahunnya.
"Aspirasi kepala desa untuk didengar oleh warga desa yang sedang dirantau, yang dibutuhkan desa adalah tidak mudik ke desa pada Lebaran 2020," ungkap dia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)