Harga Minyak Dunia Minus Diprediksi Guncang Timur Tengah dan Rusia

, Jurnalis
Rabu 22 April 2020 10:27 WIB
Harga Minyak (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Organisasi Negara-Negara Eksportir Minyak (OPEC) dan sekutunya telah sepakat pada pekan lalu untuk memangkas produksi hingga 9,7 juta barel.

Kesepakatan tersebut mengakhiri perang harga antara dua eksportir terbesar di dunia –Rusia dan Arab Saudi. Tetapi pandemi virus corona membuat kesepakatan itu tidak berarti.

“Semakin jelas bahwa permintaan minyak anjlok begitu cepat sehingga kesepakatan yang diambil itu tidak relevan lagi,” ujar Ben Cahil, analis di CSIS.

Kemacetan bisnis/perdagangan akibat virus itu telah menurunkan permintaan minyak, memicu kelebihan pasokan secara besar-besaran dan membuat harga minyak anjlok di bawah nol, yang pertama dalam sejarah.

Minyak mentah jenis Brent tidak diperdagangkan di kisaran negatif –atau di bawah nol– tetapi kontrak minyak Brent pada perdagangan Juni, Selasa ini 21 April 2020 diperkirakan akan anjlok lebih dari 20% menjadi di bawah USD20 per barel.

Di berbagai belahan dunia pesawat-pesawat terbang tidak beroperasi, mobil-mobil di parkir di garasi dan pabrik-pabrik tutup akibat pandemi virus corona. Walhasil kebutuhan akan minyak anjook, membuat para produsen justru membayar para pembeli untuk mengambil minyak dari mereka.

Permintaan minyak anjlok hingga 30 juta barel per hari, dan hanya ada sedikit tangki-tangki yang tersisa untuk menyimpan kelebihan minyak.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya