JAKARTA - PT Barata Indonesia (Persero) mengekspor komponen pembangkit listrik ke Armenia. Hal ini dilakukan di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.
BUMN industri manufaktur memberikan kontribusi ekspor untuk menambah devisa negara dengan mengirim komponen Steam Turbine Condenser serta Combustion Chamber yang akan digunakan di proyek Yerevan -2 Combine Cycle Power Plant di Armenia.
Direktur Utama Barata Indonesia Fajar Harry Sampurno mengatakan, untuk komponen pembangkit listrik kali ini, Pabrik Komponen Turbin – Divisi Pembangkit yang terletak di Cilegon, membutuhkan waktu 17.000 Jam atau kurang lebih 8 bulan dalam menyelesaikan order tersebut.
Baca Juga: Rogoh Rp500 Miliar, Barata Indonesia Mau Bangun Pabrik Roda Kereta di Gresik
“Saat ini produk telah siap untuk dikapalkan ke Armenia,” jelasnya, dalam keterangannya, Kamis (23/4/2020).
Proyek Yerevan-2 adalah proyek 250 MW combined-cycle power project yang dibangun di lokasi pembangkit Yerevan-1 yang terletak 10 km ke arah selatan kota Yerevan, Armenia. Proyek ini merupakan proyek Independent Power Plant (IPP) pertama di negara Armenia.
Pembangkit Yerevan-2 yang dibangun dan dioperasikan oleh ArmPower akan beroperasi selama 25 tahun. ArmPower merupakan sebuah perusahaan patungan antara perusahaan asal Italia Renco and Simest dengan kepemilikan saham 60% dan Siemens Project Venture dengan kepemilikan saham 40%
Ekspor kali ini bukanlah ekSpor komponen pembangkit listrik yang pertama bagi Barata Indonesia. Sebelumnya, Barata Indonesia juga telah melakukan ekspor ke berbagai negara seperti Australia dan Rusia.
Barata Indonesia juga telah melakukan ekspor komponen Pembangkit Listrik, ke berbagai negara. Seperti Condenser & LP Outer Casing (Brasil, Argentina dan Pakistan), Komponen Blade Ring ( Panama, Argentina, Brazil dan Pakistan ), Inner Casting (Bangladesh) Serta Combustion Chamber (Taiwan).
(Feby Novalius)