Mampukah Anak Negeri Penuhi Kebutuhan Ventilator di Dalam Negeri?

Giri Hartomo, Jurnalis
Minggu 26 April 2020 20:25 WIB
Virus Corona (Foto: Ilustrasi Okezone.com)
Share :

JAKARTA - Kebutuhan alat bantu pernapasan alias ventilator sudah sangat mendesak di tengah virus corona. Sebab, Indonesia masih sangat kekurangan alat kesehatan ini dan mengaku kesulitan untuk mendapatkan alat kesehatan dari negara lain.

Pengamat pendidikan Indra Charismiadji mengatakan, memang saat ini sudah ada perguruan tinggi yang berkolaborasi untuk membuat alat bantu pernapasan tersebut. Namun, jika disimpulkan, dirinya belum melihat jika hal tersebut tidak bisa dijadikan patokan.

Baca Juga: Ekspor Produk Perhiasan RI Berhenti Total akibat Corona

Apalagi jika perguruan tinggi dituntut untuk memenuhi kebutuhan industri. Sangat sulit perguruan tinggi untuk merealisasikan hal tersebut mengingat kebutuhan industri apalagi di tengah virus corona ini sangat tinggi.

"Kalau kita bicara dalam tahap mulai membuat, tentunya belum bisa disimpulkan kalau perguruan tinggi sdh mampu memenuhi kebutuhan industri," ujarnya saat dihubungi Okezone, Minggu (26/4/2020).

Lagi pula lanjut Indra, perguruan tinggi bukanlah tempat untuk memproduksi barang seperti ventilator. Perguruan tinggi hanya bertugas untuk melakukan riset untuk nantinya riset tersebut diberikan kepada para pelaku industri untuk diproduksi.

 

"Disisi lain universitas bukan tempat untuk memproduksi apapun. Universitas adalah tempat riset. Jadi kalau riset-riset dilakukan di Universitas itu sudah tepat, produksi harus serahkan ke industri biar menyerap tenaga kerja. Yang bener sih gitu. Kan universitas bukan industri," ucapnya.

Hal ini bertolak belakang dengan apa yang disampaikan oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang. Agus memandang sejumlah perguruan tinggi di Indonesia memiliki kesiapan dan kemampuan untuk memproduksi alat kesehatan seperti ventilator atau alat bantu pernapasan.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya