Produksi ventilator ini menjadi salah satu hal penting saat ini karena dibutuhkan dalam cukup banyak sebagai upaya percepatan penanganan Covid-19. Ada beberapa perguruan tinggi yang siap membantu untuk memproduksi ventilator.
Adapun empat perguruan tinggi yang sedang melakukan proses produksi ventilator di Indonesia, yaitu Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, dan Institut Teknologi Bandung.
Baca Juga:Rencana Penghentian KRL, Penumpang: Mau Makan Apa Kalau Libur Kerja
"Kami mendapat laporan, tim dari perguruan tinggi sudah memiliki mitra dalam upaya memproduksi ventilator. Namun, mereka punya keterbatasan khususnya terkait ketersediaan bahan baku dan rantai pasok,” kata Agus beberapa waktu lalu.
Beberapa hari setelah perintah dari Menperin, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengunggah sebuah kabar gembira terkait penanganan corona virus disease (covid-19) di Indonesia. Ia mengungkapkan kini PT Pindad di Kota Bandung sudah dapat memproduksi alat ventilator yang biasa digunakan pasien terpapar virus corona.
Kang Emil sapaan akrabnya menyatakan harga ventilator karya anak bangsa ini sangat terjangkau, yakni hanya belasan juta rupiah. Jauh lebih murah dibanding ventilator buatan luar negeri yang biasa dipakai.
"Berita gembira. Ventilator untuk pasien covid yang selama ini impor dan mahal sekitar 500–700 juta rupiah per unit, sekarang bisa turun menjadi hanya 10–15 juta rupiah per unit produksi PT Pindad untuk tipe pasien akut dan PT Dirgantara Indonesia untuk tipe pasien moderat," ungkap Emil.