"Porsi terbesar yang ditangung pemerintah adalah subsidi solar, bensin kemudian Pertalite meskipun tidak subsidi tapi melakukan sacrificing price karena kita bisa bandingkan dengan antara lain Filipina yang jual BBM sejenis Pertalite Rp10 ribuan, Laos Rp14 ribuan. ketiga ini 70% market share dari seluruh sales Pertamina," ujarnya.
Baca Juga: Permintaan BBM Turun hingga 35%, Pertamina Turunkan Kapasitas Kilang
"Jadi dibayangkan bagaimana tertekannya badan usaha dengan subsidi bensin dan pertalite. Untuk bensin kita masih di pertengahan, Malaysia sangat tajam turunnya demikian juga Vietnam, Myanmar tapi kalau dibandingkan Singapura masih pertengahan," sambungnya.
Sementara itu, volume penjualan BBM di Indonesia turun secara signifikan sekitar 26,4% pada bulan April dibandingkan kondisi sebelum pandemi Covid-19 yakni Januari - Februari 2020.
"Volume penjualan BBM di Indonesia turun secara signifikan sekitar 26,4% pada bulan April," ujarnya.
(Dani Jumadil Akhir)