JAKARTA - Airbnb Inc melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) 25% dari total tenaga kerjanya atau hampir 1.900 karyawan akibat dampak pandemi virus corona atau Covid-19.
"Bisnis Airbnb terpukul keras dengan pendapatan tahun ini diperkirakan kurang dari setengah dari apa yang kami peroleh pada tahun 2019," kata pendiri Airbnb Brian Chesky seperti dilansir Reuters, Jakarta, Rabu (6/5/2020).
Baca Juga: Tutup Pabrik di Tangerang, Produsen Sepatu Adidas PHK 2.500 Pekerja
Karyawan yang diberhentikan di Amerika Serikat akan mendapatkan gaji pokok 14 minggu ditambah satu minggu tambahan untuk setiap tahun di Airbnb, kata perusahaan itu.
Dengan jutaan wisatawan membatalkan rencana liburan, perjalanan kerja, dan kunjungan keluarga, Airbnb awal tahun ini mengatakan bahwa pihaknya mengalokasikan USD250 juta untuk membantu mengimbangi kerugian yang ditimbulkan.