JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) teru memantau defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Apalagi saat ini pemerintah memerlukan banyak pembiayaan untuk menghadapi pandemi corona (covid-19).
Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Riko Amir mengatakan, saat ini defisit anggaran diperkirakan akan mencapai 5,07%. Sedangkan angkakeseimbangan primer berubah menjadi -05,8.
Baca juga: Sri Mulyani Terbitkan Aturan Main Belanja APBN Penanganan Covid-19
Angka ini melihat dari anjloknya pendapatan negara dari APBN yang hanya sebesar Rp472,3 triliun, sementara belanja negara bertambah Rp73,4 triliun. Angka ini masih bisa bergerak dinamis mengingat belum bisa diprediksi bahwa virus covid-19 akan berakhir kapan.
"Namun, angka ini masih bergerak, kita berharap bergeraknya adalah minimal, artinya bisa kurang 5,07 adalah batas paling atas saja. Ini masih dapat terus bergerak dan kita di Kementerian Keuangan terus memantau pergerakan," ujarnya dalam teleconfrence, Jumat (8/5/2020).