JAKARTA – Pemerintah terus memantau penyaluran bantuan sosial (bansos), baik bansos sembako maupun tunai. Presiden sudah menginstruksikan penyaluran bansos agar semakin cepat, transparan dan tepat sasaran.
Penyaluran bansos salah satu jaring pengamanan sosial yang disiapkan pemerintah untuk meminimalisir dampak dari Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Pemerintah telah menyiapkan tambahan anggaran Rp110 triliun untuk kebutuhan jaring pengaman sosial (social safety net) dalam APBN 2020 dalam upaya membantu masyarakat yang terdampak dari pendemi virus corona.
Berikut fakta menarik soal bansos seperti dirangkum Okezone:
Baca Juga: Presiden Jokowi Akui Data Penerima Bansos Masih Bermasalah
1.Rawan Dicurangi
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi berusaha agar bantuan langsung tunai (BLT) dana desa tepat sasaran. Artinya, BLT dengan nilai Rp600.000 per bulan yang akan diberikan selama tiga bulan ini diterima mereka yang belum masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar mengatakan pihaknya sempat khawatirkan adanya kesengajaan tak mendata warga sebagai dampak pemilihan kepala desa serentak di tahun 2019 lalu.
"Ditambah lagi tahun 2019 banyak sekali Pilkdes serentak, kita sudah bayangkan terjadi kritalisasi di desa. Pendataan di desa itu pasti ada yang didata karena mendukung dan dihilangkan karena tidak dukung kepala desa, itu sudah pasti," katanya.
Olehnya, dalam rapat yang juga diikuti oleh Pejabat Eselon I di lingkup Kemendes PDTT itu, dia menggaransi jika pendataan yang dilakukan objektif.
2.Yang Belum Dapat Lapor
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar masyarakat yang kurang mampu belum dapat bantuan sosial (bansos) segera melapor ke pengurus RT/RW setempat.
Bila warga kurang mampu telah melapor ke RT/RW setempat, nantinya nama mereka akan diusulkan untuk mendapatkan bansos karena pemerintah telah menyiapkan cadangan.
"Melapor kembali pada RT/RW, sehingga bisa disusulkan karena masih ada cadangan bagi yang belum mendapatkan," kata Jokowi.
Jokowi mengakui masih ada permasalahan data penerima bansos). "Memang ada satu, dua, tiga (masalah) yang berkaitan dengan data masih belum bisa diperbaiki, tapi saya kira pada tahap kedua bulan depan Insya Allah akan lebih baik lagi," katanya.
Selain itu, Jokowi juga mengakui penyaluran bansos belum 100% rampung. Misalnya saja masyarakat baru 10% yang menerima BLT desa. Oleh karenanya, Jokowi meminta hal tersebut segera diselesaikan karena rakyat sangat menunggu.