Fakta Bansos, Rawan Dicurangi hingga Ada Warga Miskin yang Belum Dapat

Taufik Fajar, Jurnalis
Sabtu 16 Mei 2020 07:14 WIB
Uang Rupiah. Foto: Ilustrasi Shutterstock
Share :

3. Realisasi per Mei

Pemerintah telah menyalurkan Bantuan Presiden (Banpres) berupa paket sembako yang ditujukan untuk membantu kebutuhan pokok selama masa darurat dan mengantisipasi agar tidak mudik. Penerima bantuan adalah keluarga miskin dan rentan yang terkena dampak ekonomi akibat Covid-19.

Berdasarkan materi penjelasan Menko PMK, hingga 5 Mei 2020 Banpres sudah disalurkan kepada 955.312 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Banpres sudah disalurkan per 20 April 2020 dan distribusi tahap I telah selesai 100% per tanggal 5 Mei 2020.

Dalam hal distribusi ke penduduk dilakukan oleh PT Pos dan PT Pasar Tani bekerjasama dengan RT/RW setempat. Namun dengan berlakunya PSBB di DKI pada tanggal 9 April 2020, maka untuk menunggu kesiapan paket banpres, pemerintah pusat juga telah menyalurkan paket sembako senilai Rp300 ribu dan bahkan membuat dapur umum.

4. Perlu Data Akurat

Direktur Riset Core Indonesia Piter Abdullah mengatakan, pemerintah butuh data akurat agar bansos tersebut tepat sasaran. Menurutnya ini bisa dijadikan momentum untuk memperbaiki data kependudukan.

“Tanpa didukung data yang akurat, pilihannya adalah bansos disalurkan menunggu data lengkap sehingga tepat sasaran dan bisa di monitor sehingga lebih aman dari korupsi. Tapi disisi lain menjadi terlambat,” kata dia kepada Okezone.

Menurutnya, penyaluran bansos dengan cepat dengan data yang tidak akurat akan rawan penyalahgunaan. Minimal, kata dia, pemerintah bisa menggunakan data RT dan RW untuk memastikan penyaluran bansos tepat sasaran.

“Kalau kita ingin cepat, dengan data yang belum sempurna. Jangan berharap sepenuhnya tepat dan rawan penyalahgunaan. Saya kira pemerintah bisa menggunakan data secara berjenjang dari RT/RW hingga kelurahan,” tukasnya.

Baca juga: Tersedia Rp2,3 Triliun Dana Desa bagi Masyarakat Terdampak Covid-19 di Jatim 

5. Ada Janda Miskin Belum Terima Bansos

Pembagian Bantuan Sosial (Bansos) bagi warga yang terdampak pandemi Covid-19, di Desa Sewaka, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah dikeluhkan oleh warga miskin yang tidak menerima bantuan tersebut.

Pasalnya, Bansos berupa Bantuan Sosial Tunai atau BST sebesar Rp600.000 bulan selama tiga bulan ke depan dari Kementerian Sosial (Kemensos) tersebut justru dinikmati oleh sebagian warga yang tergolong mampu.

Taslimah (68) salah seorang warga RT 1/7, Dusun Cengis, Desa Sewaka mengatakan, dirinya tidak mendapatkan bantuan. Padahal, ia hanya seorang janda yang mengandalkan hidupnya dari jualan krupuk keliling.

Ia berharap kepada pemerintah baik pusat maupun daerah untuk lebih teliti lagi dalam memberikan bantuan kepada warganya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya