Mal Dibuka, Buruh Khawatir Ancaman Gelombang Kedua Covid-19

Wilda Fajriah, Jurnalis
Jum'at 29 Mei 2020 11:14 WIB
New Normal (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Pandemi virus corona atau Covid-19 telah memasuki babak baru. Masyarakat Indonesia kini diharuskan beradaptasi dengan situasi yang disebut new normal.

New Normal sendiri mengacu pada perubahan perilaku atau kebiasaan yang disesuaikan kondisi pandemi saat ini. Itu artinya, masyarakat dapat beraktivitas atau menjalankan kegiatan seperti sedia kala, namun harus memperhatikan protokol kesehatan yang telah dianjurkan pemerintah.

Baca Juga: Buruh Bingung dengan Istilah New Normal

Dimulai dari menjaga jarak sosial, menerapkan pola hidup sehat dan bersin seperti rutin mencuci tangan, dan selalu mengenakan masker bila beraktivitas di luar rumah.

Namun, Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KPSI) Said Iqbal menolak terkait penggunaan istilah new normal yang diterbitkan pemerintah. Hal ini dapat menimbulkan salah tanggap oleh buruh atau masyarakat kelas bawah.

"Kebijakan new normal dapat membingungkan masyarakat kelas bawah. Seperti diketahui kultur orang Indonesia kalau diberi kelonggaran akan semakin banyak berkumpul. Nanti orang berfikir kalau sudah bebas berkumpul," katanya dalam acara IDX Channel, Jakarta, Jumat (29/5/2020).

Baca Juga: 5 Fakta New Normal versi Pekerja Indonesia

Iqbal mengkhawatirkan, adanya gesekan jika pemerintah menerapkan istilah new normal namun masyarakat kurang memahaminya.

"Dikhawatirkan, jika mal dibuka, masyarakat kelas bawah akan mengira kalau mereka sudah bisa berkumpul lagi di mal. Dan itu berisiko akan menimbukan second wave (gelombang kedua) seperti yang terjadi di China," pungkasnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya