JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan supaya pertumbuhan ekonomi jangan sampai minus. Kepala Negara pun berhapa kuartal III dan IV bisa menjadi penopang turunnya ekonomi akibat virus corona.
Tak hanya Indonesia yang ekonominya menurun. Hampir seluruh negara mengalami perlambatan, bahkan ekonomi global diprediksi minus 2,2%%.
Okezone pun merangkum fakta-fakta menarik terkait resesi ekonomi akibat virus corona, Senin (8/6/2020):
1. Harapan Jokowi
Presiden Joko Widodo ingin agar kinerja perekonomian Indonesia di kuartal II hingga IV bisa tinggi. Sehingga, angka pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini tidak jatuh terlalu dalam.
Sebab pada kuartal I-2020 lalu saja, pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya tumbuh 2,97%. Jika kinerja ekonomi kuartal II, III dan IV tidak membaik, maka ekonomi Indonesia bisa saja berada di angka minus.
2. Jangan Sampai Minus
"Dan kuartal II, III dan IV harus mampu menahan laju pertumbuhan ekonomi agar tidak sampai minus dan bahkan kita harapkan kita pelan pelan bisa rebound," ujar Presiden Jokowi.
3. Maksimalkan Pemulihan Ekonomi Nasional
Presiden Jokowi meminta agar seluruh program pemulihan ekonomi bisa dijalankan sesegera mungkin. Sehingga dampak ekonomi ini bisa terasa dengan cepat.
"Saya harapkan saya minta dan saya ingin pastikan ini harus segera operasional di lapangan. Segera dilaksanakan di lapangan," ucap Jokowi.
4. Begini Upaya Jaga Ekonomi
Ada beberapa program pemulihan ekonomi yang sudah dirancang oleh pemerintah. Misalnya subsidi bunga untuk pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), penjaminan kredit modal kerja hingga penyertaan modal negara (PMN) untuk BUMN.
"Semua skema program pemulihan ekonomi yang telah dirancang seperti subsidi bunga untuk UMKM, penempatan dana untuk bank bank yang terdampak restrukturisasi, kemudian penjaminan kredit modal kerja, kemudian PMN untuk BUMN dan investasi pemerintah untuk modal kerja,” kata Jokowi.