JAKARTA - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau disingkat Wika mencatatkan kontrak baru sebesar Rp2,83 triliun. Dari angka tersebut, sebagian besar disumbangkan oleh sektor industri
Setelah itu, sektor yang kedua penyumbang kontrak baru tersebut yakni infrastruktur dan building, property. Lalu didukung juga oleh sektor energi dan industrial plant.
Baca Juga: Copot Tumiyana, Erick Thohir Tunjuk Agung Budi Waskito Jadi Dirut WIKA
Sementara itu, dari segi ownership, mayoritas dari kontrak baru tersebut berasal dari swasta. Lalu disusul dengan pemerintah dan sebagiannya lagi merupakan buah dari sinergi BUMN.
"Dengan kontrak baru tersebut, WIKA kini telah memiliki kontrak dihadapi sebesar Rp80,68 Triliun," ujar Sekretaris Perusahaan Mahendra Vijaya mengutip keterangan tertulis, Senin (8/6/2020).
Menurut Mahendra, ke depannya perseroan bakal terus memperkuat posisi perusahaan sebagai salah satu BUMN karya yang besar. Terutama untuk memastikan keberlangsungan bisnisnya di tengah tantangan penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Gelar RUPS, Erick Thohir Bakal Ganti Dirut Wijaya Karya?
"Ini menjadi tanggung jawab kita untuk bisa menjawab kepercayaan yang diberikan oleh publik dengan strategi yang tepat,” ucapnya.
Sementara itu, perseroan juga telah memutuskan sebanyak 20% dari total laba yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk, yaitu sebesar Rp457 miliar sebagai dividen atau sebesar Rp50,955 per lembar saham. Sementara itu, 80% dari laba bersih ditetapkan sebagai cadangan lainnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)