Gati menambahkan, penumbuhan pelaku startup teknologi menjadi bagian langkah prioritas Kemenperin untuk mempercepat transformasi menuju industri 4.0. “Program Startup 4 Industry diharapkan dapat menjadi katalisator proses transformasi digital bagi pelaku IKM nasional yang berbasis pada pemecahan masalah yang dihadapi. Hal ini demi terwujudnya IKM unggul untuk masa depan industri Indonesia yang lebih baik,” paparnya.
Founder & CEO Neurabot, Indarto menjelaskan, salah satu tantangan yang dihadapi dalam penggunaan teknologi yang dikembangkan adalah mayoritas rumah sakit rujukan Covid-19 masih menggunakan pemeriksaan foto polos dada (x-ray) yang sensitivitasnya lebih rendah dibanding CT-scan paru dosis rendah (LDCT) dalam mendeteksi gambaran perubahan struktur paru pasien.
“Meski demikian, Neurabot bersama pakar AI yang tergabung dalam gugus tugas ini akan tetap berupaya mengolah seluruh sumber data yang ada, termasuk data foto polos dada dan data klinis sebagai penguat untuk menghasilkan solusi identifikasi dini berbasis AI dengan tepat dan cepat,” tutur Indarto.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)