Neraca Dagang Mei 2020, Diprediksi Surplus USD697 Juta

Taufik Fajar, Jurnalis
Senin 15 Juni 2020 08:49 WIB
Neraca Perdagangan (Foto: Shutterstock)
Share :

Dia menjelaskan hampir semua negara partner dagang Indonesia, masih berada di bawah indikasi ekspansi, kecuali Tiongkok, di mana Indeks PMI Manufacturing tercatat sebesar 50,7 sedikit lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya sebesar 49,4.

"Di sisi lain, kondisi pasar komoditas belum terlalu pulih secara signifikan, kecuali harga minyak. Harga CPO tercatat mengalami kenaikan sebesar 7,58% mom, sementara garga karet global tercatat naik 5,30% mom, sementara harga batu bara malah mengalami penurunan tipis hingga -0,67% mom," jelas dia.

Dia menambahkan, secara kumulatif, kinerja ekspor Januari-Mei 2020 diperkirakan mengalami perlambatan sekitar -3,4%yoy, sementara kinerja impor pada periode yang sama diperkirakan mengalami kontraksi lebih dalam sekitar -10,5%yoy. Dengan demikian, neraca perdagangan Januari - Mei 2020 diperkirakan mengalami surplus USD2,92miliar dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu dimana tercatat defisit USD2,13miliar. Surplus perdagangan sepanjang periode Januari - Mei tahun 2020 dipengaruhi oleh penurunan impor yang lebih besar dibandingkan penurunan ekspor.

"Hal tersebut didorong oleh penurunan aktivitas manufaktur global termasuk Indonesia di tengah masa pandemi Covid-19 yang selanjutnya mendisrupsi supply bahan baku sektor industri manufaktur Indonesia. Selain itu, penurunan daya beli masyarakat serta perlambatan investasi juga mendorong penurunan permintaan produk impor khususnya impor non-migas," tandas dia.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya