Menurut dia, selama ini ajaran yang ditanamkan oleh para leluhur, yakni sebanyak mungkin harus bisa menabung tak selamanya benar.
Seharusnya, yang didoktrinkan itu adalah setiap insan mesti bijak mengatur konsumsinya, sehingga bila konsumsi sudah bisa dikontrol, maka menabung pun akan terasa lebih mudah.
“Kalau kita kan kebiasaan ngajarin anak-anak untuk nabung. Nanti sayangnya ketika dewasa ada masa bales dendam (ingin membelanjakan barang yang tidak dibutuhkan),” kata dia.
(Dani Jumadil Akhir)