Wanita yang kerap disapa Ani itu juga menambahkan, ke depan masih terdapat sejumlah risiko eksternal. Pertama, perang dagang dan persaingan geopolitik antara AS-China.
Seperti diketahui, kedua negara tersebut mulai kembali bersitegang setelah sempat mereda pada akhir 2019 lalu.
Kedua, dia memprediksi fenomena new normal akibat Covid-19 dapat memunculkan pola permintaan baru yang mempengaruhi perdagangan dunia ke depan. Kondisi new normal ini juga akan mempengaruhi kegiatan pariwisata yang merupakan penghasil devisa bagi Indonesia.
"Pada dasarnya, pergerakan nilai tukar Rupiah sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun domestik," kata Sri Mulyani
(Dani Jumadil Akhir)