Tantangan Kelola APBN saat Corona, Sri Mulyani: Ini Peristiwa 100 Tahun Sekali

Giri Hartomo, Jurnalis
Jum'at 19 Juni 2020 13:24 WIB
Sri Mulyani (Foto: Setkab)
Share :

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut pandemi virus corona atau covid-19 sebagai sebuah tantangan. Mengingat, pandemi virus corona ini begitu cepat untuk mempengaruhi perekonomian dunia termasuk Indonesia.

Baca Juga: Kerja Full 24 Jam, Sri Mulyani Curhat Ingin Istirahat Buat Ketemu Cucu 

Menurut Sri Mulyani, pengelolaan uang negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negera (APBN) menjadi hal yang sangat krusial. Apalagi, uang negara ini kaitannya adalah untuk membantu masyarakat dan dunia usaha yang terdampak virus corona.

"Membuat UU APBN butuh 8-9 bulan, ini dalam covid ditantang dalam hitungan minggu, ini tantangan buat kita sebagai punggawa menjaga keuangan negara," ujarnya dalam acara town hall meeting Kementerian Keuangan, Jumat (19/6/2020).

Baca Juga: WFH Bikin Sri Mulyani Kerja 24 Jam Sehari, 7 Hari Seminggu

Menurut Sri Mulyani, saat ini perubahan ekonomi akibat virus corona sudah mulai terasa. Pada kuartal I-2020 saja, pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh melambah di angka 2,97%.

Dari sisi tingkat konsumsi rumah tangga yang menurun drastis. Hal ini disebabkan oleh banyak masyarakat yang penghasilannya terdampak karena terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga usahanya tutup akibat pembatasan sosial.

Dampak Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia juga membuat pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan mengubah target APBN tahun anggaran 2020. Perubahan terjadi pada anggaran belanja negara yang semakin tinggi dan pendapatan yang semakin menurun.

Dengan kondisi begitu, defisit fiskal melebar tinggi. Dari rancangan awal 1,76% diubah ke 5,07% dan yang paling anyar di level 6,34% terhadap produk domestik bruto (PDB). Perubahan itu lantaran pemerintah menyiapkan dana penanggulangan virus Corona lebih besar.

Sri Mulyani menambahkan, kebutuhan anggaran penanggulangan Covid-19 ini didasarkan pada beberapa sektor. Misalnya seperti kesehatan, jaring pengaman sosial alias bantuan sosial (bansos), serta dukungan dunia usaha berupa insentif perpajakan hingga fasilitas untuk keringanan kredit.

"Saya ingin semua jajaran Kemenkeu memiliki koneksi, ini bukan kejadian yang setiap tahun, ini peristiwa 100 tahun sekali, kebetulan saya dan Anda semua dalam posisi pengelola keuangan negara, dan tepat pada kejadian historis," jelasnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya