JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami tekanan yang cukup dalam akibat pandemi covid-19. Kontraksi ekonomi RI akan terlihat cukup parah pada kuartal II 2019.
Kendati demikian, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021 bisa di kisaran 5%. Di mana pertumbuhan itu bisa menjadi titik balik bagi Indonesia pasca pandemi Covid-19 yang menyebabkan ekonomi anjlok di tahun ini.
Baca Juga: Kontraksi Lanjutan, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal II Lebih Rendah
Berikut adalah fakta mengenai pertumbuhan ekonomi kuartal II yang dirangkum Okezone:
1.Kontraksi di Kuartal II
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 akan terkoreksi mendalam. Diperkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal II akan lebih buruk dari kuartal I sebesar 2,97%.
"Pertumbuhan ekonomi nasional triwulan kedua dari berbagai data kami pantau akan alami kontraksi. Di mana Triwulan II lebih rendah dari triwulan I-2020," ujar dia pada rapat bersama Komisi XI DPR RI, Jakarta, Senin (22/6/2020).
Baca Juga: Jangan Kaget, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal II Paling Rendah
2. Minus 3,8%
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2020 menjadi minus 3,8%. Semula Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi 3,1%.
Menurut Sri Mulyani, di kuartal II-2020 Indonesia pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami tekanan yang sangat tinggi. Mengingat sejumlah daerah yang selama ini menjadi penopang pertumbuhan ekonomi menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah virus corona.
3. Kuartal II Jadi Kunci Ekonomi RI Tahun Ini
Sri Mulyani menambahkan, proyeksi pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun dan 2020 juga akan tergantung pada semester kedua ini. Artinya, pemulihan ekonomi di kuartal III dan IV akan menentukan perekonomian di tahun mendatang.
“Jadi kondisi apakah semester dua atau kuartal III dan kuartal IV, apakah kita sudah bisa pulih, sudah tertuang dalam postur APBN yang baru,” jelasnya.