Sebelumnya Inka juga pernah memenuhi pesanan kereta ke luar negeri lainnya, seperti Malaysia, Thailand, Filipina, dan Australia. "Mudah-mudahan akhir tahun ini kita bisa kontrak untuk ekspor kereta ke Sri Lanka," ujar Budi.
Sejumlah negara Afrika seperti Senegal sampai Zimbabwe punya minat terhadap kereta buatan Indonesia. Untuk menggenjot kereta buatan Indonesia, pemerintah memberikan dukungan perluasan pabrik INKA di Banyuwangi, Jawa Timur. Total nilai investasinya sekitar Rp1,63 triliun.
Pabrik kereta baru di Banyuwangi itu didorong untuk mencetak kereta hingga 1.000 unit per tahun. Peluang besar yang disasar kereta buatan Indonesia adalah masuk pasar Asia Selatan dan Afrika.
Tidak hanya kereta buatan Indonesia yang banyak diminati di pasar dunia, komponen kereta juga mengalami lonjakan ekspor. Sebagian besar komponen kereta buatan Indonesia diproduksi PT Barata Indonesia (Persero).
Nilai ekspor Barata tahun ini berhasil menembus angka USD31 juta dari sebelumnya USD16 juta. Ekspor tersebut diperoleh dari dua divisi Barata Indonesia.
Ada Divisi Industri Komponen dan Permesinan melalui produk foundry (pengecoran) yaitu komponen kereta api, serta Divisi Pembangkit yang melakukan ekspor komponen pembangkit listrik untuk kereta api.
Beberapa komponen kereta api yang sudah dapat diproduksi di dalam negeri, di antaranya, bogie atau sistem kesatuan roda pada kereta api hingga sistem pengkabelan (wiring). Demikian seperti dilansir Solopos, Jakarta, Minggu (28/6/2020).