Sementara itu, perseroan juga harus tetap mengeluarkan biaya operasinal yang mana jumlahnya cukup tinggi. Pada Januari alokasinya Rp1,7 triliun, Februari Rp749 miliar, Maret Rp1,4 triliun, dan April Rp1,2 triliun.
"Ini lah dampak covid begitu langsung terasa dalam cash flow kami," ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR, Rabu (8/7/2020).
Belum lagi, perseroan juga harus menanggunpembayaran bunga dan beban keuangan yang hingga akhir tahun diproyeksi Rp920 miliar. Lalu, ada pembayaran pajak penghasilan Rp 479 miliar hingga akhir tahun.
Sehingga jika diakumulasikan, pendapatan sepanjang tahun 2020 diperkirakan hanya mencapai Rp11,98 triliun. Sedangkan pembayaran kepada pemasok dan karyawan PT KAI kebutuhannya mencapai Rp14,02 triliun sampai akhir tahun.
"Setelah dilakukan efisiensi pemotongan biaya operasional, kas kami sampai akhir tahun maka sebesar minus Rp3,44 triliun," kata Didiek.